Assalamualaikum Wr. wb
Selamat pagi,siang dan malam untuk kita semua ^_^
Apa kabar nih teman-teman sekalian?? Tentu pada baik-baik aja kan???
Oh ya Akhir-akhir ini, ane sering sekali melihat postingan di media sosial, terutama di facebook tentang seperti dibawah ini :
"Pilih mana ? Pilih 1 dapat surga. Pilih 2 dapat neraka."
Kemudian ada postingan seperti ini :
"Ayo
dukung gadis malang ini untuk mendapatkan bantuan dari presiden RI
dengan cara SHARE. Semoga yang SHARE diberi kemudahan dalam segala
apapun di dunia dan akherat."
dan ada pula kata-kata dibawah ini :
"Semoga
bayi ini diberi kemudahan dalam menjalankan operasinya. Sisakan waktu
Anda untuk klik LIKE dan komentar AMIN untuk mendukung bayi malang ini."
"klik 9 di kolom komentar dan lihat apa yang terjadi pada gambar diatas"
Nah apakah terpikir dalam teman-teman untuk apakah mereka melakukan sesuatu hal seperti diatas?? Sekedar sensasi atau ada tujuan lain??
Nah pada kesempatan kali ini ane ingin memberikan pendapat ane tentang masalah diatas yang ane kutip dari beberapa sumber :
Kita semua pasti pernah melihat postingan seperti di bawah ini.- Gambar orang cacat;- Gambar orang sakit;- Gambar orang meninggal;- Gambar orang kecelaka'an;- Gambar orang kesusahan, dsb.Tahukah anda,bahwa semua itu adalah sebuah bisnis kotor?Contoh statusnya seperti ini :
* Klik like *Jika anda setuju dengan status ini.* Klik like *Dan jawab salam ku jika anda benar benar muslim.* Klik like *Jika ingin do'a anda terkabul naik haji.* Klik like *Lalu ketik angka 8, dan lihat apa yang terjadi pada gambar ini.* Klik like *Dan Aamiin kan nenek ini supaya nenek ini dipermudahkan Rezkinya.* Klik like *Jika anda ingin ibu anda masuk Syuga.Dan perlu anda ketahui bahwa komentar anda tidak penting, yang penting adalah 'LIKE' anda, nanti semua komentar anda akan dihapus kecuali "LIKE" karena 100.000 LIKE bisa dijual USD.150. (Rp.2 juta) ada yang menghargai sampai USD.200. per 100 ribu LIKE tergantung seberapa cepat LIKE itu bisa diperoleh.Nantinya setelah dibeli pihak tertentu, isi status diubah yang sebelumnya adalah gambar/tulisan/simbol keagamaan atau foto sedih, akan segera diganti dengan produk iklan.Maka seolah iklan itu sudah mendapat ratusan ribu 'LIKE'. Sebuah status yang mendapat lebih dari 500.000 LIKE bisa dijual mahal untuk kepentingan yang lebih besar lagi.Misalnya kepentingan survey, dan politik (kampanye) dan segala macam manipulasi bukti seolah hasil dari polling.
Dan ada juga yang berpendapat seperti ini :
Begitu telah mengumpulkan banyak “like”, halaman itu kemudian dijual untuk mendapatkan uang kepada para pelaku bisnis agar mereka agar terlihat populer. Sebuah blog yang diposkan oleh Daylan Pearce, ahli mesin pencari di Next Digital di Melbourne, menjelaskan bagaimana cara kerja penipuan (scam) dan menunjukkan bagaimana halaman-halaman tersebut dijual. Unggahan gambar yang berisi deskripsi seperti “Klik ‘like’ jika Anda bisa melihat harimau”, atau “Berikan komentar dan lihatlah apa yang akan terjadi” digunakan untuk mengumpulkan “like” dan komentar untuk sejumlah halaman.
Begitu halamannya telah mengumpulkan ribuan “like” dan komentar, maka halaman itu akan memiliki posisi tertinggi dalam News Feed para pengguna Facebook. “Like” bagaikan mata uang bagi situs tersebut. Pearce mengungkapkan bahwa halaman dengan 100.000 “like” dapat dijual seharga $200 (sekitar Rp2 juta).
Pearce menjelaskan dalam blognya, semakin banyak “like” dan “share” dan komentar yang didapat, semakin terbuka pula peluang mendapatkan keuntungan dalam jangka waktu pendek dan panjang. Begitu sebuah halaman sudah mendapatkan 700 ribu “like” (dengan cara menipu), maka halaman itu akan dijual ke orang lain yang ingin populer dalam waktu cepat. Informasi halaman pun diubah — bukan lagi soal kanker, binatang dsb tetapi mengenai bisnis.David Em, peniliti jaringan keamanan senior di Kaspersky Lab berkata, “Situs jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter mengalami peningkatan target kejahatan dunia maya.”
Berikut sistem kerja Like, Komen and Share di media sosial :“Alasan utamanya adalah kepercayaan yang dirasakan oleh orang-orang saat berhubungan dengan para sahabat mereka secara online. Orang-orang lebih senang mengklik sebuah link yang dibagikan teman, dan rasa kepercayaan itulah yang dimanfaatkan oleh para pelaku kejahatan di dunia maya.”
Nah kalau menurut ane sih yang kayak gitu memang gak melanggar hukum sih menurut ane, tapi ya masa mencari sebuah keuntungan diatas penderitaan seseorang
dan menrut ane sendiri tuh apakah bisa kita meminta kepada tuhan dengna cara buat status di media sosial??
Alangkah lebih baiknya kita bisa membuat hal-hal yg lebih kreatif untuk dapat banyak like maupun share.
Dan bukankah lebih baik jika ingin mendoakan langsung berdoa kepada Tuhan, bukan dengan like atau katakan amin di FACEBOOK. ^_^
Semoga uraian ini bisa menambah wawasan untuk kita semua ^_^ .
Dan bagi yang iigin memberikan pendapat seputar hal ini monggo ditunggu komentarnya :D
Postingan ini tidak bermaksud untuk menyakiti ataupun melukai hati siapapun, namun ini hanya pandangan saya aja ^_^
Thanks.