Sekembalinya
dari Thaif dengan berbagai peristiwa yang dialaminya,dan setelah
kematian Abu Thalib yang kemudian disusul Khadijah,serta siksaan berat
kaum Quraisy,maka berkumpulah kesedihan ini dalam hari Rasulullah Saw.
Lalu datangalah pertolongan dari Allah untuk Nabi Saw yang mulia. Pada
malam kedua puluh tujuh Rajab dari tahun kesepuluh masa kenabian,ketika
Rasulullah Saw tertidur,tiba-tiba Jibril mendatangi beliau dengan
membawa Buraq,hewan tunggangna yang mirip kuda dan memiliki dua sayap
yang cepat berlari kencang laksanan kilat,lalu Jibril menaikkan beliau
di atas hewan ini yang kemudian dari sana beliau dinaikkan ke langit dan
melihat tanda-tanda kebesaran Allah yang agung. Di langit inilah,shalat
lima waktu diwajibkan kepadanya dan umatnya.
Pada malam yang sama,beliau kembali ke Mekkah Mukarramah dengan lapang dada dan keyakinan mendalam. Ketika memasuki waktu subuh,beliau pergi ke Ka’bah dan menceritakan ke khalayak ramai perihal peristiwa yan dialaminya semalam,maka orang-orang kafir semakin mendustakan dan mengek=jek beliau. Kemudian beberapa orang yang hadir mminta beliau menggambarkan kepada mereka bentuk Baiutl Maqdis. Ini semua untuk melemahkan beliau. Maka,beliaupun menggambarkan kepada mereka bentuk Baitul Maqdis bagian perbagian. Namun demikian kaum musrikin tidak merasa cukup dengan Tanya jawab ini. Mereka berkata:”Kami menginginkan petunjuk lain”, beliau menjawab,”Dalam perjalanan saya bertemu dengan rombongan yang akan datang kea rah Mekkah”. Lalu beliau menberitahu kepada mereka jumlah onta rombongan ini,dan waktu kedatangn mereka. Dan,apa yang diterangkan Rasulullah Saw ternyata benar. Namun orang-orang kafir tetap sesat pada kekafiran dan penolakan mereka,serta tidak mau membenarkan. Pada pagi harinya,Jibril datang dan mengajarkan kepada Rasulullah Saw tata cara shalat lima waktu beserta waktu-waktunya. Sebelum shalat hanya dilakukan dua rakaa di waktu subuh dan dua rakaat di waktu sore.
Pada masa-masa ini Rasulullah Saw lebih memusatkan dakwahnya kepada orang-orang yang datang ke Mekkah,setelah kaum Quraisy tetap berpaling dari kebenaran. Ketika itu Rasulullah Saw menemiui orang-orang dalam perjalanan mereka dan tempat-tempat senggah mereka,untuk menawarkan kepada mereka agar masuk Islam,sekaligus menjelaskannya. Namun,paman beliau,Abu Lahab, selalu mengikuti beliau untuk memperingatkan orang-orang agar tidak menerima beliau dan ajakan beliau.
Pernah suatu waktu,Rasulullah Saw mendatangi Yastrib dan mendakwahi mereka. Mereka mendengarkan beliau dan bersepakat untuk menjadi pengikut dan beriman kepada beliau. Sebelumnya penduduk Yastrib tersebut pernah mendengar dari orang-rang Yahudi bahwa dalam waktu dekat aka nada seorang nabi yang diutus. Oleh karena itu ketika beliau mendakwahi meraka,meraka mengerti bahwa beliau adalah nabi yang disebutkan orang-orang Yahudi tadi. Mereka segera masuk Islam dan berkata,”Janngan sampai beliau didahului orang-orang Yahudi untuk masuk Islam”. Mereka semua berjumlah enam orang. Lalu pada tahun berikutnya datanglah dua belas orang laki-laki,mereka berkkumpul dengan Rasulullah Saw,meminta beliau mengajari mereka tentang Islam. Ketika mereka kembali ke Yastrib,Rasulullah Saw mengutus Mush’ab bin Umair menyertai mereka untuk mengajarkan al-Qur’an dan menjelaskan hokum-hukum agama kepad mereka. Ternyata mush’ab bin Umair mampu mendapatkan pengaruh di tengah masyarakat Madinah. Setelah menghabiskan masa satu tahun Mush’ab kembali ke Mekkah,dan ikut bersamanya 72 orang laki0laki dan dua orang perempuan dari penduduk Madinah. Maka nabi mengumpulakan mereka,dan mereka pun berjanji untuk menolong agama beliau dan melaksanakan perintah beliau. Kemudian,mereka kembali lagi ke Madinah.
Pada malam yang sama,beliau kembali ke Mekkah Mukarramah dengan lapang dada dan keyakinan mendalam. Ketika memasuki waktu subuh,beliau pergi ke Ka’bah dan menceritakan ke khalayak ramai perihal peristiwa yan dialaminya semalam,maka orang-orang kafir semakin mendustakan dan mengek=jek beliau. Kemudian beberapa orang yang hadir mminta beliau menggambarkan kepada mereka bentuk Baiutl Maqdis. Ini semua untuk melemahkan beliau. Maka,beliaupun menggambarkan kepada mereka bentuk Baitul Maqdis bagian perbagian. Namun demikian kaum musrikin tidak merasa cukup dengan Tanya jawab ini. Mereka berkata:”Kami menginginkan petunjuk lain”, beliau menjawab,”Dalam perjalanan saya bertemu dengan rombongan yang akan datang kea rah Mekkah”. Lalu beliau menberitahu kepada mereka jumlah onta rombongan ini,dan waktu kedatangn mereka. Dan,apa yang diterangkan Rasulullah Saw ternyata benar. Namun orang-orang kafir tetap sesat pada kekafiran dan penolakan mereka,serta tidak mau membenarkan. Pada pagi harinya,Jibril datang dan mengajarkan kepada Rasulullah Saw tata cara shalat lima waktu beserta waktu-waktunya. Sebelum shalat hanya dilakukan dua rakaa di waktu subuh dan dua rakaat di waktu sore.
Pada masa-masa ini Rasulullah Saw lebih memusatkan dakwahnya kepada orang-orang yang datang ke Mekkah,setelah kaum Quraisy tetap berpaling dari kebenaran. Ketika itu Rasulullah Saw menemiui orang-orang dalam perjalanan mereka dan tempat-tempat senggah mereka,untuk menawarkan kepada mereka agar masuk Islam,sekaligus menjelaskannya. Namun,paman beliau,Abu Lahab, selalu mengikuti beliau untuk memperingatkan orang-orang agar tidak menerima beliau dan ajakan beliau.
Pernah suatu waktu,Rasulullah Saw mendatangi Yastrib dan mendakwahi mereka. Mereka mendengarkan beliau dan bersepakat untuk menjadi pengikut dan beriman kepada beliau. Sebelumnya penduduk Yastrib tersebut pernah mendengar dari orang-rang Yahudi bahwa dalam waktu dekat aka nada seorang nabi yang diutus. Oleh karena itu ketika beliau mendakwahi meraka,meraka mengerti bahwa beliau adalah nabi yang disebutkan orang-orang Yahudi tadi. Mereka segera masuk Islam dan berkata,”Janngan sampai beliau didahului orang-orang Yahudi untuk masuk Islam”. Mereka semua berjumlah enam orang. Lalu pada tahun berikutnya datanglah dua belas orang laki-laki,mereka berkkumpul dengan Rasulullah Saw,meminta beliau mengajari mereka tentang Islam. Ketika mereka kembali ke Yastrib,Rasulullah Saw mengutus Mush’ab bin Umair menyertai mereka untuk mengajarkan al-Qur’an dan menjelaskan hokum-hukum agama kepad mereka. Ternyata mush’ab bin Umair mampu mendapatkan pengaruh di tengah masyarakat Madinah. Setelah menghabiskan masa satu tahun Mush’ab kembali ke Mekkah,dan ikut bersamanya 72 orang laki0laki dan dua orang perempuan dari penduduk Madinah. Maka nabi mengumpulakan mereka,dan mereka pun berjanji untuk menolong agama beliau dan melaksanakan perintah beliau. Kemudian,mereka kembali lagi ke Madinah.
Sumber : klik
EmoticonEmoticon